Kamis, 19 April 2012

HOSTI BERDARAH

Seperti yang dinasehatkan oleh Romo Uskup Semarang yang menyatakan bahwa ‘pentingnyq sikab hormat pada Ekaristi Sakramen Maha Kudus’. Jadi, kalau tubuh Kristus itu berdarah-darah dapat diartikan luka. Luka itu disebabkan karena apa? Yang melukai adalah kita-kita umat berdosa ini, misalnya menerima komuni dengan cara yang tidak pantas, malam minggu melakukan perselingkuhan, minggu pagi belum mengaku dosa sudah menerima komuni. Minggu terima komuni senin s/d sabtu melakukan korupsi di tempat kerja. Sudah mengaku dosa tetapi pekerjaan kotor dilakukan lagi dan dilang-diulang lagi, pergi ke Gereja tetapi sarapan/makan terlebih dahulu kemudian menerima komuni, dan banyak contoh-contoh lainnya.
Khususnya di gereja Kidul Loji, pernah terjadi pelecehan terhadap komuni kudus/sakramen maha kudus. Peristiwanya adalah komuni Kudus itu diterimakan dengan cara yang sangat kasar, yaitu hosti tersebut disodorkan ke perut umat yang menerima komuni dengan lidah. Dan romo tadi sambil berteriak mengatakan ‘pakai tangan’!!!, ‘pakai tangan’!!!. Selanjutnya romo itu dalam menerimakan sakramen Maha Kudus tidak mau mengucapkan ‘TUBUH KRISTUS’ tetapi hanya diam saja.??? Apakah ini bukan dosa sakrelegi yang dilakukan oleh gembala tersebut?
Betapa menyedihkan peristiwa ini karena dilakukan oleh seorang gembala. Akhirnya,umat tersebut nekat melaporkan peristiwa itu kepada Bapa Uskup Semarang dengan tembusan Kedutaan Besar Tahta Suci Vatikan di Jakarta.
Apakah peristiwa tidak dihormatinya tubuh Kristus yang notabene dilakukan dengan sengaja oleh seorang gembala, ada hubungannya dengan peristiwa ‘Hosti berdarah’ ini? Namun demikian, saya berdoa semoga Tuhan berkenan mengampuni dosa yang dilakukan oleh Romo tersebut. Karena dosa sakrelegi termasuk dosa yang berat.
Janganlah Yesus disalibkan lagi..Amin.